Sadarkah kita, bahwa hutan tropis kita sudah hampir punah, perut bumi ibu pertiwi telah penuh dengan lubang lubang eksploitasi, yang malah semua hasilnya dinikmati oleh bangsa asing.
Rakyat yang seharusnya menikmati , malah menjadi korban akibat rusaknya bumi ibu pertiwi. Bencana alam silih berganti sejak 26 Desember 2004, yang hanya beberapa bulan setelah pelantikan presiden dan wakilnya.
Kemiskinan, kerawanan pangan, bencana alam seakan tak ingin melepaskan genggamannya dari bumi Indonesia. Rakyat bertanya didalam doanya, kapankah penderitaan kami ini berakhir.
Hanya kepadaNya kita kembali, dan hanya padaNya kita memohon pertolongan, lepaskan penderitaan bangsa Indonesia wahai Tuhan Seru Semesta Alam, kasihani kami ya Tuhan.
Mari jangan kita lupakan nasib saudara kita di Sidoarjo yang menjadi korban lapindo, sampai saat ini nasib mereka tidak pernah sungguh sungguh diperhatikan oleh penguasa, mereka tidak butuh air mata seorang pemimpin, saatnya HATI NURANI bicara.