Nasib buruh dari zaman penjajahan kolinial belanda sampai saat ini tidaklah banyak berbeda, mereka selalu termarginalkan. Bahkan negara tumpah darah mereka tidak dapat memberi mereka harapan, sehingga mereka banyak mencari kerja ke negara lain.
Buruh dan pekerja baik formal ataupun nonformal adalah anak bangsa yang ingin menikmati sebuah kemerdekaan dari negara yang berdaulat, namun mereka hampir tidak diperhatikan, padahal jumlah buruh dan pekerja merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia.
Saatnya HATI NURANI bicara, buruh dan pekerja sudah saatnya diangkat martabatnya, agar martabat bangsa Indonesia juga terangkat. Jadikan buruh dan pekerja sebagai aset bangsa, yang harus dibela, diperhatikan kesejahteraannya. Sitem kontrak, outsourching dan sistem penindasan yang lain harus dihapuskan karena melanggar hak azasi manusia.